Makna dan Tafsir Mimpi menurut Islam dan Ilmu Jawa

Apakah arti dari mimpi kita semalam? dan bolehkah kita menakwilkan mimpi kita? dan mari kita kaji tentang Makna dan Tafsir atau takwil Mimpi ini,dan mari kita diskusikan tentang mimpi anda.

Hampir setiap orang dalam tidurnya pernah mengalami sebuah peristiwa mimpi, dan mereka sering hanya menerka-nerka apa Arti dari mimpi semalam yang mereka alami.

Sehinga mereka sering gelisah atau bahagia hanya karena peristiwa mimpinya semalam. Padahal semua itu sesungguhnya tidak terjadi, dan hanya dialami dalam mimpi.

Disini kita akan membahas mimpi dan takwil atau tafsirnya dari beberapa sudut pandang, Yaitu:

1. Mimpi menurut pandangan Islam. 
2. Mimpi menurut orang-orang jawa. 
3. Takwil dan tafsir mimpi. 

Mimpi menurut pandangan Islam.

Penjelasan Mimpi dalam Al-Qur'an

Di dalam Al-Qur'an ada banyak ayat yang menyebutkan tentang mimpi, ada beberapa ayat yang menggambarkan tentang mimpi itu tertuang dalam kisah-kisah mimpinya para Nabi dan Rosul, 

ada pula disebutkan mimpi yang diartikan sebagai sebuah keajaiban atau mu'jizat para Nabi, seperti yang disebutkan dalam surat Al-Isro ayat 60 :

Artinya:

Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: “Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia.” Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Quran.

 Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka. (QS. Al-Israa : 60).

Dalam ayat ini mimpi adalah terjemahan dari kata "Ar Ru'ya", ada sebagian yang mengartikan "Ar Ru'ya" sebagai penglihatan tentang peristiwa Isro' mi'roj nabi Muhamad s.a.w.

Ada sebagian yang lain yang mengartikan "Ar Ru'ya" sebagai peristiwa perang Badar.

Maksudnya, orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuaaan Nya seperti yang diberikan kepada Rosul-rosul-Nya yang dahulu, akan di musnahkan.

Pada waktu itu Orang-orang Quraisy meminta Nabi Muhamad s.a.w, supaya diturunkanya pula tanda-tanda kekuasaan Alloh itu kepada mereka,

tetapi Alloh tidak akan menurunkanya kepada mereka, karena walaupun diturunkanya tanda-tanda itu kepada mereka ,

mereka tetap saja akan mendustakanya, dan tentunya mereka akan dibinasakan pula seperti umat-umat terdahulu, sedang Alloh tidak hendak membinasakan kaum Quraisy.

Kemudian mimpi yang disebutkan dalam Al-Qur'an berupa kisah para Nabi dan Rasul, disebutkan:

Alloh s.w.t berfirman:

Artinya:

Maka ketika anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. 

Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ashaffat: 102)."

Artinya:

Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah kami memberikan balasan kepada orang-orang yang berbuat baik."(QS.Ashaffat:105).

Artinya:

Ketika Yusuf berkata kepada bapaknya, " Hai bapakku, sesungguhnya aku aku bermimpi melihat sebelas bintang matahari dan rembulan, kulihat semuanya sujud kepadaku." (QS. Yusuf: 4).

Dalam ayat-ayat tersebut diatas mimpi berarti penglihatan dalam tidur berupa petunjuk bagi mereka (para Nabi dan Rosul).

Penjelasan mimpi dalam Hadist Nabi Muhamad s.a.w.

Jika kita kaji mimpi berdasarkan hadist-hadist Nabi Muhamad s.a.w, bahwa mimpi itu ada dua macam, yaitu mimpi baik dan mimpi buruk.

Mimpi Baik.

Rusululloh SAW bersabda:

Artinya :

“Tidaklah tinggal dari tanda-tanda kenabian kecuali berita-berita gembira”. Para shahabat bertanya :”apa itu berita-berita gembira?”, Rasulullah s.a.w bersabda: “mimpi yang baik” (HR. Bukhari).Rosululloh s.a.w bersabda:

Artinya:

“Apabila sesorang dari kamu bermimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari Allah swt, maka hendaknya ia memuji Allah SWT, atas mimpinya dan hendaknya ia memberitahukan tentang mimpi itu.

Dan apabila ia melihat tidak demikian atau tidak menyenangkannya maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari syaitan, maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah SWT dari keburukannya dan janganlah menuturkannya kepada seseorang, maka mimpi itu tidak membahayakannya (madharat).” (HR : Bukhari)

Mimpi Buruk.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” (HR. Bukhari 7017)

Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu, bahwa ada seorang Arab badui datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bertanya,

“Ya rasulullah, aku bermimpi kepalaku dipenggal lalu menggelinding kemudian aku berlari kencang mengejarnya”.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada penanya:

“Jangan kau ceritakan kepada orang lain kelakuan setan yang mempermainkan dirimu di alam mimpi”.

Setelah kejadian itu, aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan dalam salah satu khutbahnya,

“Jangan sekali-kali kalian menceritakan ulah setan yang mempermainkan diri kalian di alam mimpi” (HR Muslim 2268).

Dari beberapa hadist diatas diambil kesimpulan bahwa mimpi yang baik itu boleh diceritakan kepada orang lain, namun mimpi yang buruk tidak boleh diceritakan apalagi ditakwilkan.


Dan ada beberapa anjuran sebetulnya yang menjelaskan tentang bagai mana saat kita bermimpi buruk, dan apa yang harus dilakukan,diantaranya

- Hendaknya tidak menceritakan perihal mimpi itu kepada orang lain.

- Segera ia menoleh kekiri dan meludah.

- memohon perlindungan kepada Alloh s.w.t dengan sholat dan berdo'a,

Allohumma innii 'a'uudzubika ming syayaathiina, wa 'anyyakhuula walaa takuunu syai 'aa..

Artinya:

Yaa Alloh sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan syaitan, dari mimpi buruk, dan sesungguhnya semua itu tidak ada.

Mimpi menurut orang-orang Jawa.

Sebagian orang jawa mempunyai pandangan tersendiri tentang Mimpi, entah itu berdasarkan dari keyakinan nenek moyang atau sebenarnya mereka juga berdasarkan mengutip dari Alqur'an dan Hadist.

Namun dalam penjabaran dan improfisasinya saja hanya dengan versi Jawa, menyesuaikan dengan adat dan budaya tanah jawa.

Karena menurut orang jawa Mimpi itu terbagi menjadi tiga:

- Tito Yoni.
- Gondo Yoni.
- Puspo Tajem.

Titoyoni.

Titoyoni adalah mimpi yang terjadi sebelum tengah malam dibawah (jam 00-00), 

mimpi ini menurut para ahli hanya reaksi memory otak kecil, misalnya di waktu siang atau sore hari kita melakukan kegiatan jalan-jalan dan melihat banyak sesuatu hal di jalan.

kemudian kita bermimpi mendaki tebing terjal atau sejenisnya.
Mimpi ini tidak bisa di maknai karena mungkin terbawa rasa kecapaian sewaktu kegiatan sebelumnya.

Atau mimpi karena kita sangat menginginkan sesuatu hal, seperti misalnya, kita sedang sangat ingin makan daging Steak atau Sate, lalu di malamnya kita mimpi memotong hewan sapi atau kambing dsb.

Mimpi ini juga bisa dikatakan sebagai bisikan hati.

Gondoyoni.

Gondoyoni adalah mimpi yang terjadi lewat tengah malam sampai sebelum sepertiga malam yang terahir yaitu kira-kira pukul (00.00-02.00).

mimpi jenis ini mempunyai makna bisa masih mengarah kepada titoyoni atau juga bisa merupakan petunjuk, itu tergantung situasi orang yang bermimpi, diantaranya:

• Apakah orang itu sedang Riadloh, kholwat atau laku prihatin lainya.

• Atau orang itu habis melakukan maksyiat atau seperti misalnya tidur dalam keadaan mabuk dsb. 

• Atau orang itu tidur dalam keadaan junub atau makan kekenyangan dsb. 

Kesemuanya akan sangat menentukan dalam menakwilkan mimpi Gondoyoni ini.

Namun jika mimpi Gondoyoni ini dilakukan oleh orang yang habis melakukan maksyiat,atau kekenyangan atau dalam keadaan junub, maka mimpi Gondoyoni ini tidak bisa di takwilkan atau di tafsirkan.

Puspo Tajem.

Puspo Tajem adalah mimpi yang terjadi di akhir malam yaitu kira-kira pukul 02 sampai subuh.

Mimpi ini hampir sebagian besar adalah petunjuk, namun tidak semua mimpi yang terjadi di akhir malam atu Puspotajem ini adalah petunjuk.

Karena juga di pengaruhi oleh keadaan orang yang bermimpi tersebut, seperti gondoyoni tadi.

Dan biasanya mimpi Puspotajem yang petunjuk atau Ilham itu ditandai sbb:

• orang yang bermimpi dalam keadaan laku prihatin,puasa,Kholwat atau sedang melakukan riadloh dan sedang menjalankan amalan atau dzikir. 

• Orang yang bermimpi tidak dalam keadaan berhadast besar. 

• Orang yang bermimpi tidak dalam kemaksiatan. 

Mimpi tersebut adalah tidak akan mudah dilupakan, dan mampu digambarkan detailnya meskipun itu sudah terjadi diwaktu yang sangat lama.

Mimpi puspo tajem ini biasanya memang dialami oleh orang-orang yang sedang laku atau hatinya sedang mendekat kepada Alloh, dan orang yang hatinya sudah disucikan sehingga tabir hati sudah terbuka.

Ada sebuah kata-kata dari kanjeng Sunan Kalijaga:

dalam bahasa indonesianya:

"di dalam dadamu ada hati, di dalam hatimu ada rasa, di dalam rasa ada sir, di dalam sir ada ruh, di dalam ruh ada Nur (nurulloh dan nur Muhammad)."


Sir disitu diartikan sebagai intuisi, atau tempat yang melahirkan atau diterimanya petunjuk-petunjuk dari Alloh s.w.t.

Sedangkan untuk terbukanya hati sampai menembus kedalam Sir atau bahkan ruh, maka diperlukan yang namanya Kholwat dan Uzlah (buka kembali Makna filosofi tembang Sluku-sluku Bathok).

Takwil dan tafsir mimpi

Diatas sudah banyak disinggung tentang Takwil dan Tafsir mimpi,yaitu tentang bagaimana Islam mengajarkan atau memberi arahan tentang bagaimana jika mengalami suatu mimpi, mimpi baik ataupun mimpi buruk.

Juga tentang pentakwilan mimpi itu sendiri.

Ada dikisahkan dalam Al-Qur'an tentang kelebihan yang diberikan Alloh kepada nabi Yusuf As dalam menafsirkan dan mengartikan mimpi. Yaitu sebagaimana kisahnya dalam Al-Qur'an:

Artinya:

Dan demikianlah Tuhanmu memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub,  

sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu[743] sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Yusuf : 6).

Ada sebuah pertanyaan, bolehkah kita menafsirkan mimpi kita?,,,

Dan jawabanya kalau berdasarkan hadist dibawah ini, kita boleh mengartikan atau menakwilkan mimpi-mimpi kita sepanjang tidak akan mendatangkan madhorot bagi diri yang bermimpi maupun orang lain, atau yang mentakwilkanya.


Sebagaimana hadist Nabi Muhamad s.a.w menjelaskan sebagai berikut:

Artinya:

“Apabila sesorang dari kamu bermimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari Allah swt, maka hendaknya ia memuji Allah SWT, atas mimpinya dan hendaknya ia memberitahukan tentang mimpi itu. 

Dan apabila ia melihat tidak demikian atau tidak menyenangkannya maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari syaitan, maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah SWT dari keburukannya dan janganlah menuturkannya kepada seseorang, maka mimpi itu tidak membahayakannya (madharat).” (HR : Bukhari)

Rosululloh s.a.w. bersabda,


“Mimpi akan terjadi sebagaimana ia ditakwilkan.”

Juga diriwayatkanbahwabeliau bersabda, “Mimpi itu bagaikan kaki yang menggantung selama belumdiungkapkan. Jika telah diungkapkan, maka terjadilah.” Demikian yang disebut dalam as-Silsilah ash-Shahihah.

Demikianlah sedikit uraian tentang mimpi berdasrkan Islam dan mimpi menurut orang-orang jawa.

Dan adab saat bermimpi ,baik itu mimpi yang baik maupun mimpi yang buruk.

Dan hanya mimpi yang baik adalah yang boleh ditakwilkan.

Dan mimpi buruk dalam arti menakutkan itu adalah tidak boleh di takwilkan.


Kiranya cukup sekian, jika ada kekurangan dan kesalahan dari penulisan ini merupakan kebodohan dan kurangnya ilmu dari saya, dan jika ada kebaikan itu semata dari Alloh s.w.t.

Jika ada dari para pembaca ingin bertukar fikiran atau menyampaikan tentang mimpi anda, silahkan tulis di koment.
Barangkali Alloh menganugerahkan ilmu bagi kami untuk mentakwilkan atau menafsirkanya.

Maaf ini sifatnya hanya berdiskusi. karena manusia penuh dengan keterbatasan.

Silahkan tulis perihal mimpi anda dan waktu atau jam mimpi anda.

Jangan lupa tingalkan alamat Email anda, karena mimpi yang baik itu pentakwilanya sebaiknya tidak di beberkan kepada orang lain.