Disini penulis akan menuliskan yang sedikit berbeda tentang Makna Filosofi Tembang Sluku Sluku Bathok ini, yaitu berdasarkan Khozinatul Asror (Sayyid Muhamad Haqqi Anazli 1261H). Dikarenakan telah banyaknya yang memakanai tembang ini dan sangat bermacam-macam penafsiran dari mereka.
Di dalam menyebarkan agama Islam, para wali songo pada waktu itu menyampaikan pesan dan wejangannya melalui berbagai macam cara, termasuk diantaranya melalui tembang tembang jawa,lagu dolanan dan lain sebagainya.
Sedangkan salah satu hasil
karya peninggalan para wali pada waktu itu dan yang terkenal dan populer di
masyarakat Jawa diantaranya adalah Tembang “Sluku Sluku Bathok “.Namun
tentang siapa yang menciptakan tembang ini adalah masih simpang siur , ada yang
mengatakan tembang ini diciptakan oleh Sunan Giri (Syaih Ahmad Ainul Yaqin) dan
ada pula yang mengatakan itu adalah ciptaan sunan Kali Jaga atau bahkan
yang lainya.
Tapi yang jelas bahwa lagu ini diciptakan oleh salah satu
dari wali sembilan atau ulama pada zaman itu. Yaitu pada kira-kira th
1400-an. Tapi entah penciptanya dalam menuliskan tembang ini berdasarkan
Inspirasi dari mana, karena pada tahun 1261H atau sekitar th 1800-an,
Sayyid Muhammad Haqqi Annazli menulis kitab Khozinatul Asror dan di dalamnya ditemukan sebuah kata-kata yang sangat mirip bila disandingkan dengan syair tembang ini.
Sayyid Muhammad Haqqi Annazli menulis kitab Khozinatul Asror dan di dalamnya ditemukan sebuah kata-kata yang sangat mirip bila disandingkan dengan syair tembang ini.
Sedangkan kitab tersebut banyak menjelaskan tentang ilmu Haq filqolbi, seperti misalnya tentang Dzikir dan tentang Thoriqoh, seperti misalnya diterangkan tentang Thoriqoh Naqshabandiyyah dan sanad mursyidnya.
Filosofi tembang Jawa Sluku Sluku Bathok.
Adapun syair tembang Sluku Sluku Bathok dan kalimat-kalimat Syair yang ada di kitab Khozinatul Asror tersebut yang ternyata mengandung makna filosofi yang tinggi, yaitu tentang cara atau jalan yang harus ditempuh untuk mendapatkan ilmu Haq Filqolbi.
Dan syair/lirik bahasa arab nya beserta maknanya adalah sebagai berikut:
- SLUKU SLUKU BATHOK ..BATHOKE ELA ELO..
Usluk sulukal baqo’…baqo’uhu laailaaha illallooh
- SIROMO
MENYANG SOLO ,OLEH – OLEHE PAYUNG MOTHA
Sirro maa yashilu ilalloh fahayyun laa yamuut..:
- TAKJENTHIT
LOLO LOBAH .. WONG MATI ORA OBAH
Fajadid lahul hubbah ..fabatinuhu bil makrifah..
- YEN
OBAH MEDENI BOCAH ..YEN URIP GOLEKO DUIT..
Bayyinul mahabbah bidawaamil muroqobah ..Bayyinul makrifah bil
baqoo’I tafwidz.
Arti bahasa jawa nya kira kira:
- Nyilem
,Nyilemo siro kanti langgeng..kelanggengan iro klawan Laa ilaaha
illallooh.
- Rahasianing
ati iro bakal iso wushul maring Alloh kang tansah urip ora tau mati.
- Lan
bakal Nukulke katresnan iro mareng Alloh.. lan batin iro biso
makrifah.
- Wujute
tresno iku langgenge takorup mareng Alloh..wujute makrifah iku kekale
manunggal marang sifate gusti.
SLUKU SLUKU BATHOK BATHOKE ELA ELO.
USLUK SULUKAL BAQO' BAQOO'UHU LAA ILAAHAILLALLOOH
“Menyelam lah (laku suluk dan Dzikir) dengan jalan Holwat dan uzlah.dengan terus menerus melatih dan melafalkan kalimah dzikir Laa ilaahaillalloh di lisan maupun di dalam hati (tentu dengan bimbingan seorang guru mursyid).
Sedangkan pengertian Holwat dan
uzlah secara simpelnya adalah menyepikan diri dari keramaian dengan niat
memutuskan diri dari segala urusan duniawi sementara, dan semasa Holwat Dan
Uzlah adalah berniat dengan kesungguhan hati hanya untuk beribadah kepada Alloh
dan menuntut ilmu karena Alloh.
Sedangkan pengertian guru Mursyid adalah, seorang yang ditunjuk oleh Alloh untuk membimbing sang murid untuk sampai kepada Alloh, dalam arti bimbingan secara kerohanian ( Mursyidul Haq).
Amalan yang diberikan biasanya amalan Dzikir batin, walaupun masih tetep disertai amalan lahir seperti misalnya tawasul,mandi,sholat sunah dan sebagainya. Biasanya Mursyid ini dalam satu kurunya hanya ada satu dan tidak punya badal /pengganti/wakil.
Sedangkan Mursyidul
Thoriqoh membimbing jalan menuju Alloh dengan memberikan amalan-amalan kepada
murid bersifat lahiriah menuju batiniah, sebagai contoh memberikan amalan
dzikir jahar. dan biasanya setiap aliran thoriqoh ini mempunyai mursyid badal.
SIROMO MENYANG SOLO OLEH OLEHE PAYUNG MOTHA.
SIRROMAA YASHILU ILALLOH FAHAYYUN LAAYAMUUT
Dengan jalan Suluk dan Dzikir (Uzlah dan Holwat) seperti itu, maka hati akan bisa selalu wushul kepada Alloh selalu hidup tak pernah padam.
Kenapa demikian..? karena holwat
dan uzlah adalah merupakan Jihad Linafsih, dimana didalamnya adalah
bertapa tanpa aktifitas dunia, dan hati senantiasa berlatih konsentrasi kepada
Alloh dengan bimbingan guru secara khusus. Sebagaimana dicontohkan Nabi Muhamad
Saw, beliau bertapa di gua Hiro dengan bimbingan malaikat Jibril sebagai
mursyidnya, sehingga beliau mendapatkan Wahyu atau Hidayah. Kalau istilah
jawanya Sastro Jindro Hayuningrat Angruwading Ndiyu.
Karena Berlangsungnya Dzikir dalam hati adalah pada dasarnya adalah hak dan urusan Alloh, sehingga manusia cara mendapatkanya adalah harus dengan mendekatkan diri kepada Alloh, agar hati bisa selalu wushul kepada Alloh Swt.
Karena Berlangsungnya Dzikir dalam hati adalah pada dasarnya adalah hak dan urusan Alloh, sehingga manusia cara mendapatkanya adalah harus dengan mendekatkan diri kepada Alloh, agar hati bisa selalu wushul kepada Alloh Swt.
TAK JENTIT LOLO LOBAH WONG MATI ORA OBAH
FAJADID LAHUL HUBBAH FABAATINUHU BIL MA'RIFAH
Dan dengan jalan suluk itu maka akan hadir di dalam hati kecintaan kepada Alloh. Dan batin menjadi makrifat kepada Alloh. Yaitu setelah seseorang melakukan Holwat atau Uzlah maka dirinya akan merasakan di dalam hatinya sebuah perubahan yang sangat mendasar. Terutama mulai mengerti entang siapa dirina yang sebenarnya, dan siapa tuhan yang harus disembah sebenarnya.
Dia akan dengan sendirinya
mengalami perubahan tentang bertambahnya kecintaan terhadap tuhannya
yaitu ditandai dengan memudarnya kecintaan yang berlebihan terhadap duniawi.
Perubahan itu terjadi karena kehendak Alloh bukan karena keinginan nafsiah akalnya, mulai terbentuklah sifat kesabaran dan berkurangnya sifat amarahnya. Karena nafsu dihajar dengan puasa dan laku prihatin lainya.
sehingga sampai terbukanya Bashiroh (mata ruhani) sehingga bila dilakukan dengan terus menerus dan sabar maka dia akan masuk pada pintu makrifat billah.
Perubahan itu terjadi karena kehendak Alloh bukan karena keinginan nafsiah akalnya, mulai terbentuklah sifat kesabaran dan berkurangnya sifat amarahnya. Karena nafsu dihajar dengan puasa dan laku prihatin lainya.
sehingga sampai terbukanya Bashiroh (mata ruhani) sehingga bila dilakukan dengan terus menerus dan sabar maka dia akan masuk pada pintu makrifat billah.
Tentu penjelasan ini tidaklah sesederhana ini dan juga tak serumit yang dibayangkan. karena keterbatasan ruang. karena ilmu ini bila dijabarkan maka takkan pernah ada batasnya, namun bila dijalani juga tak sesulit yang dijabarkan.
YEN OBAH MEDENI BOCAH YEN URIP GOLEKO DUIT
BAYYINUL MAHABBAH BIDAWAMIL MUROQOBAH BAYYINUL MA'RIFAH BIL
BAQOOITTAFWIDZ
Perwujudan mahabbah /kecintaan itu adalah hatinya akan selalu taqorrub kepada Alloh..Dan perwujudan makrifat itu berubahnya diri menjadi pribadi yang lebih sempurna”.
Begitulah, betapa luhurnya
pesan yang termaktub didalam syair tembang Sluku-Sluku Bathok ini. Walaupun
tembang ini terkesan hanya sebagai tembang biasa, namun bila
diambil hikmah dari isi kandunganya, maka sesungguhnya akan mengantarkan
manusia itu menuju jalan Insanul kamil.
Sayangnya tembang ini tak banyak dimengerti maknanya oleh masyarakat Jawa pada umumnya. sehingga bisa menjadi inspirasi bagi mereka untuk menempuh jalan sesuai dengan yang tersirat di dalamnya.
Sayangnya tembang ini tak banyak dimengerti maknanya oleh masyarakat Jawa pada umumnya. sehingga bisa menjadi inspirasi bagi mereka untuk menempuh jalan sesuai dengan yang tersirat di dalamnya.
Cukup sekian dulu bila ada salah dan kurangnya itu memang kesalahan dan kurangnya ilmu dari penulis namun bila ada benarnya semata itu karunia dari Alloh Swt. Semoga tulisan ini bisa manfaat dan bisa menjadi pelengkap informasi tentang budaya Jawa..wassalam,
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete